Sunday, August 12, 2012

ANSIETAS

sebenernya GALAU yang dialami ababil-ababil jaman sekarang (aku masih ababil nggak sih??) adalah suatu ke-ANSIETAS-an.. let's we read to know it-----

Ansietas merupakan respon tubuh terhadap stres atau bahaya----serangkaian reaksi fisik yang mempersiapkan tubuh untuk bertindak. Namun, ansietas yang berat dan berkepanjangan dapat dapat menyebabkan masalah yang mengganggu kehidupan, dan bila ini terjadi, mungkin dibutuhkan terapi profesional.




SETIAP ORANG PERNAH MENGALAMI ANSIETAS
yang sering pula dinamakan "stres", "cemas", atau "gelisah". Perasaan ini normal sampai kadar tertentu, dia juga dapat berdampak positif, misalnya mempertajam kewaspadaan, ketelitian, dan semangat. tapi beberapa bentuk ansietas kurang sehat dan membahayakan.


APA ITU ANSIETAS?
ANSIETAS adlah reaksi terhadap stres dan ancaman dari luar. Untuk mempersiapkan hal tersebut, berbagai organ dan hormon dipersiapkan. Akibatnya denyut jantung bertambah, tekanan darah meningkat, pernapasan yang lebih cepat sehingga oksigen dan glukosa tidak dapat diedarkan ke seluruh tubuh. Akan tetapi, karena suplai darah terbatas harus dialihkan dari organ yang tidak penting ke organ yang lebih penting. Akibatnya suplai darah ke lambung berkurang dan pencernaan terganggu. Mulut  menjadi kering, pupil mengalami dilatasi, dan karena tubuh menghasilkan panas berlebih disebabkan suplai darah ke otot, kulit mulai mendinginkannya dengan berkeringat. 

Setelah bahaya berakhir atau masalah selesai, tubuh rileks dan kembali normal. tapi jika ancaman kadar rendah dan berkelanjutan, seringkali tidak ada tindakan langsung yang dilakukan. jenis stres ini yang tebanyak di jaman modern ini. Inilah yang terjadi pada penderita ansietas berkepanjangan, dia terjaga di pukul 3 dini hari, dengan jantung berdetak kencang dengan perut terasa melilit. Reaksi kimia yang perlu untuk melawan stres kini berbalik merusak dirinya. 

Terkadang penyebab ansietas sangat jelas, seperti ketakutan terhadap singa. Bentuk lain tidak begitu jelas. terkadang penyebab ansietas dapat bersifat khayalan, ketakutan yang tidak beralasan bahwa seseorang akan dipecat dari pekerjaannya. Terkadang, ansietas dapat benar-benar tidak spesifik, dan tidak dapat dijelaskan, misalnya saat berjalan menuju kantor atau perasaan putus asa secara umum tentang keadaan dunia. 


PENDERITA ANSIETAS?
PADA PERIODE REMAJA, ansietas terjadi karena pada saat itu dia sedang mencari identitas diri. Umumnya, bersifat seksual atau keraguan dan ketakutan terhadap masa depan, keinginan untuk diterima oleh masyarakat, penampilan diri, kecerdasan, dan berbagai kompetisi lainnya. 


Pria dan wanita sama-sama dapat mengalami ansietas. tapi wanita lebih cenderung minta bantuan untuk mengatasinya.




Di awal usia 30-an, terjadi puncak ansietas yang baru. Orang mulai khawatir tentang keberhasilan, kesuksesan dan penghasilan dalam pekerjaan, dan konflik pernikahan atau potensial konflik tentang hal itu.

Selama akhir empat pluhan atau awal lima puluhan tahun, ansietas terjadi karena melihat ke belakang, merasakan kekecewaan karena tidak bisa melakukan hal yang lebih baik atau waktu yang tersisa tinggal sedikit dan masih banyak yang harus dicapai. Wanita lebih rentan pada saat ini karena perubahan hormonal pada saat menopouse.

Di atas umur 60-an ansietas dapat disebabkan oleh rasa kesepian dan tidak lagi berkuasa (post power syndrome) perasaan diisolasi atau diasingkan karena berbagai organ, seperti pendengaran dan penglihatan mulai menurun.


TEORI TENTANG ANSIETAS
TEORI PERTAMA ANSIETAS disebabkan oleh kelainan personaliti dan mekanisme pertahanan psikologis yang kurang baik. Dia tidak mau mengenali gejala ansietas dan mengatasinya, tetapi mengubah gejala menjadi pola yang sering kali merusak dirinya sendiri, misalnya dia melarikan diri dari ansietasnya dan menjadi alkoholik.

Teori kedua menyebutkan bahwa ansietas sebenarnya karena adanya ketidakseimbangan kimia tubuh. Hal itu mengakibatkan terjadinya reaksi pada organ. pendukung teori ini percaya bahwa kelainan fungsi ini dapat disembuhkan dengan terapi obat yang efektif. 

Teori ketiga ansietas merupakan akibat dari kehidupan modern, dengan penyebaran kehilangan nilai sosial dan keagamaan. Ansietas merupakan respon terhadap kondisi yang dirasa tidak dapat lagi dikontrol oleh seseorang.


PENCETUS DAN GEJALA
PADA KENYATAANYA, ansietas lebih sering dicetuskan dalam situasi tertentu seperti tenggat waktu yang harus dipenuhi. Setelah terjadi pencetus timbul gejala fisik yang berhubungan dengan mekanisme seperti ancaman dari luar misalnya peningkatan denyut jantung, tekanan darah tinggi, keringat berlebihan, pernapasan cepat, perasaan pusing, lemah di bagian lutut, dan sebagainya. Kontraksi otot menyebabkan spasme atau kram, nyeri punggung, sakit kepala, gigi gemerutuk, gangguan pada lambung sampai kolon, mual, peningkatan frekuensi ke toilet, insomnia, asma, kesulitan seksual, dan sakit kepala migrain. Gejala ansietas tidak dapat diprediksi dan dapat mengganggu dalam kehiduan sehari-hari. Ansietas cenderung dikaitkan dengan situasi tertentu, seperti mengatasi masalah pernikahan, takut terhadap bos/atasan, dan ujian sekolah.


PENANGANAN
MUNGKIN PENDERITA ANSIETAS berupaya mengatasi ansietas sendiri. Mencoba mengenali dan menerima gejala apa adanya. kemudian menenmukan cara menghadapi/mengatasi penyebab. mencari bantuan keluarga dan teman juga dapat bermanfaat. Banyak dokter menyarankan terapi alternatif seperti yoga dan meditasi, yang menggabungkan teknik relaksasi yang dapat dilakukan ketika ansietas melanda. 



Namun jika proses untuk menolong diri sendiri ini tidak cukup, yang terbaik adalah konsultasi dengan psikolog, dokter yang dapat merujuk pasien ke psikiater. Psikoterapi dapat membantu paisen menemukan dan mengatasi penyebab ansietasnya, dan penanganan dapat dilakukan dalam sesi individual atau dengan penderita ansietas lain di dalam sesi kelompok. 


source : pustaka kesehatan populer (masalah psikologis, lansia, dan penyalahgunaan obat). 2009. PT Buana Ilmu Populer.

 

No comments:

Post a Comment