Hati-hati dengan makanan yang disinyalir mengandung bakteri karena bisa
menyebabkan keracunan. Bakteri bisa menyebabkan keracunan karena
mengeluarkan enterotoksin yang merupakan produk sampingan dari
pertumbuhannya.
Racun yang terkandung dalam bakteri tersebut dapat mengurangi kemampuan
penyerapan makanan oleh usus yang bisa menyebabkan sekresi air dan
elektrolit yang berpotensi menyebabkan dehidrasi.
Untuk tingkat keracunannya sendiri sangat erat kaitannya dengan jumlah
bakteri, jenis bakteri, banyaknya makanan yang mengandung bakteri yang
dikonsumsi, dan tingkat kesehatan tiap-tiap orang. Berikut adalah jenis
bakteri yang dapat menyebabkan keracunan dalam makanan.
Escherichia Coli
Hati-hati dengan makanan yang dimasak kurang matang/setengah mentah dan
juga daging sapi karena kemungkinan makanan tersebut terkontaminasi
bakteri Escherichia coli ini.
Gejala keracunan makanan oleh bakteri jenis ini munculnya lebih lambat
daripada keracunan oleh jenis bakteri lainnya. Biasanya memerlukan waktu
1-3 hari pasca memakan makanan yang mengandung bakteri Escherichia
coli.
Korban biasanya akan merasakan gejala seperti kram perut yang parah dan
diare yang biasanya bercampur dengan darah. Diare yang disertai dengan
darah tersebut biasanya berlangsung dari awal sampai 8 hari dan akan
sembuh dengan sendirinya.
Meski demikian, memeriksakan kondisi Anda ke dokter ialah langkah yang
tepat untuk meredam “aksi” bakteri ini sekaligus juga mencegah dampaknya
yang lebih parah lagi.
Salmonella
Gejala keracunan oleh bakteri Salmonella ini dapat berupa demam yang
berlangsung sampai kurang dari seminggu (5 hari). Biasanya, individu
akan merasakan keracunan oleh bakteri jenis ini setelah 12-72 jam
mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi oleh Salmonella ini.
Salmonella biasanya ditularkan pada makanan yang terkontaminasi oleh
tinja manusia atau binatang. Kontaminasi oleh bakteri ini disebabkan
oleh kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum memegang makanan.
Staphylococcus Aureus (Staph)
Hampir setiap jenis makanan bisa terkontaminasi oleh bakteri
Staphylococcus aureus ini, terutama pada produk susu, kue krim, salad,
dan juga makanan yang disimpan dalam keadaan suhu kamar.
Gejala keracunan makanannya sendiri biasanya muncul cukup cepat yakni
antara 2-8 jam setelah makanan yang tercemar dikonsumsi. Anda yang
terkontaminasi bakteri ini akan merasakan gejala yang relatif singkat
yakni antara 3-6 jam saja.
Kebanyakan orang yang keracunan bakteri ini sifatnya ringan dan akan sembuh dengan sendirinya meskipun tanpa melalui pengobatan.
Shigella
Gejala-gejala yang ditimbulkan oleh bakteri Shigella berbeda dengan
gejala yang ditunjukkan oleh bakteri jenis lainnya. Biasanya gejala
keracunan yang disebabkan oleh bakteri jenis ini akan muncul sekitar
36-72 jam setelah memakan makanan yang tercemar Shigella.
Selain merasakan gejala umum keracunan, sekitar 40% anak yang keracunan
berat akan menunjukkan gejala neurologis termasuk didalamnya
kebingungan, kejang-kejang, sakit kepala, lesu, dan juga leher kaku.
Campylobacter Jejuni
Gejala keracunan yang disebabkan oleh Campylobacter jejuni ini
kebanyakan berakhir pada 7-10 hari setelah terkontaminasi.
Kontaminasinya sendiri sering disebabkan oleh memakan daging ayam yang
sudah terkontaminasi dan air yang tidak bersih atau susu mentah.
Gejalanya seperti demam dan diare.
Clostridium Botulinum
Berhati-hatilah dengan bakteri yang satu ini karena bisa membuat
keracunan makanan yang mematikan. Clostridium botulinum ini atau juga
dikenal dengan sebutan botulisme biasanya bersumber dari makanan
kalengan yang telah rusak. Untuk gejalanya sendiri biasanya muncul
sekitar 18-36 jam setelah memakan makanan yang telah terkontaminasi.
Racun yang terkandung dalam botulisme ini ialah racun neurotoksin yang
akan menyerang sistem saraf dan bisa menyebabkan kelumpuhan. Jika tidak
segera diatasi, kelumpuhan tersebut akan menjalar ke seluruh bagian
tubuh sehingga pada akhirnya menyebabkan korban mati lemas.
Itulah beberapa bakteri yang mampu menyebabkan keracunan makanan pada
manusia yang menyantap makanan yang disinyalir mengandung enam bakteri
di atas.
Anda disarankan untuk berhati-hati sebelum menyantap makanan apapun,
terutama dari segi kebersihannya supaya kehigienisannya terjaga. Langkah
pencegahannya bisa diawali dengan selektif mengonsumsi berbagai makanan
yang ditemui dalam keseharian.
Sumber : RSU & Holistik Sejahtera Bhakti Salatiga
No comments:
Post a Comment