Dalam ilmu kedokteran, mengompol disebut sebagai Noctural Enuresis, artinya kondisi dimana seseorang tidak mampu menahan keluarnya air kencing. Kebanyakan anak kecil tidak “aware”
jika sudah merasa ingin pipis, kadang juga mereka merasa jika hendak
buang air kecil, tapi tidak bisa menahan atau malas sehingga akhirnya
mengompol di celana.
Usia anak-anak memang penuh tantangan bagi kedua orang tua. Salah
satunya adalah tentang kebiasaan buang air di kamar mandi. Tidak sedikit
anak yang usianya dirasa sudah cukup besar tetapi masih mempunyai
kebiasaan pipis di celana alias mengompol.
Jika sudah seperti ini, terkadang orang tua merasa kesulitan untuk
mencari solusinya. Beberapa tips berikut ini bisa Anda coba praktekkan
untuk menghentikan kebiasaan mengompol si kecil :
1. Peranan Orang Tua
Yang paling utama adalah niat dan
ketekunan kedua orang tua untuk merubah kebiasaan si kecil, termasuk
tidak malas mengingatkan si kecil, mengajak anak ke kamar mandi.
2. Jadwal Rutin ke Toilet
Beri jadwal rutin anak untuk diajak
ke kamar mandi. Misalkan setiap satu setengah atau dua jam, tawarkan
anak untuk pipis. Jika anak tidak mau cobalah rayu agar anak mau diajak
ke kamar mandi. Frekuensi ini bisa semakin jarang seiring dengan
pertambahan usia anak.
3. Waspada Terhadap Tingkah Laku Anak
Biasanya jika sudah merasa ingin
buang air kecil, anak akan menunjukkan perilaku tertentu. Gelisah, terus
menggerakkan daerah pantat, atau memegangi alat kemaluannya. Orang tua
harus dapat membaca perilaku ini. Segera ajak ke kamar mandi jika anak
sudah menunjukkan tanda-tanda ingin buang air kecil.]
4. Biasakan Anak Pipis Sebelum Tidur
Biasakan untuk mengajak anak buang
air kecil sebelum tidur, sekalipun jika kondisi anak atau kondisi Anda
sudah benar-benar lelah dan mengantuk. Kebiasaan ini akan mencegah anak
mengompol pada saat tidur malam.
Jika anak biasa minum susu atau air
putih sebelum tidur, Anda harus membunyikan alarm pada jam-jam tertentu
untuk membangunkan si kecil dan mengajaknya ke kamar mandi. Ingat,
ketekunan Andalah yang paling berpengaruh di poin ini. Selama masa ini,
Anda bisa memakaikan diapers pada si kecil.
5. Ajarkan anak untuk bisa mengendalikan kandung kemihnya
Jika anak sudah berkata kepada Anda
bahwa dia ingin buang air kecil, mintalah dia untuk menahan sebentar
sambil berjalan menuju kamar mandi. Khusus untuk anak laki-laki, hindari
mengajarkan anak untuk buang air sambil berdiri di sembarang tempat,
misal di depan rumah. Tetap ajak anak ke kamar mandi untuk buang air
kecil. Dengan begini, secara tidak langsung anak akan belajar mengontrol
otot kandung kemihnya.
6. Berikan konsekuensi jika anak mengompol
Misalkan mengajak untuk mencuci sprei
atau mencuci celana yang terkena ompol, mengambil pel dan membersihkan
lantai bekas ompolnya. Dengan begitu anak akan belajar bertanggung jawab
dan lebih mengetahui konsekuensi yang dihadapi jika mengompol.
7. Berikan pujian jika anak tidak mengompol
Sampaikan bahwa Ayah/Bunda senang
karena anak tidak mengompol, sampaikan jika anak ibu hebat, pintar, dsb
sehingga anak akan lebih percaya diri.
8. Gunakan Training Pants
Anda juga bisa menggunakan training pants (celana untuk toilet raining) untuk melatih anak pipis di kamar mandi. Dengan training pants,
air kencing si kecil tidak akan jatuh ke lantai, tetapi anak akan
merasakan tidak nyaman karena celana tersebut akan tetap basah. Dengan
rasa tidak nyaman ini, diharapkan anak akan lebih memilih untuk ke kamar
mandi jika merasa ingin buang air kecil.
No comments:
Post a Comment